Amoplusmagz
Pilih Orisinil Atau Modifikasi ? Pilih Orisinil Atau Modifikasi ?
Beberapa waktu lalu kami mendapati sebuah Toyota Land Cruiser yang tengah terparkir di workshop Cartens Autosound, Jakarta Selatan. Cukup unik memang, dan tampilannya yang... Pilih Orisinil Atau Modifikasi ?

Ketika memiliki mobil lawas yang menjadi kesayangan, kita dihadapkan pada dua hal yang secara tidak langsung kita diharuskan untuk memilihnya. Antara harus memodifikasi agar tak tergerus zaman, atau membiarkannya tetap orisinil.

Amoplus Magazine - Beberapa waktu lalu kami mendapati sebuah Toyota Land Cruiser yang tengah terparkir di workshop Cartens Autosound, Jakarta Selatan. Cukup unik memang, dan tampilannya yang terlihat lawas ternyata menjadi pusat perhatian para pengunjung yang kebetulan melintas di depan workshop. Kenapa dikatakan unik, pasalnya mobil-mobil bertipikal seperti ini bisa dikatakan sangat jarang “nongkrong” di workshop audio. Biasanya sang pemilik lebih memilih untuk melakukan perawatan saja. Seperti pada bagian permesinan hingga melakukan peremajaan terhadap part-part lain yang sifatnya masih orisinil.

Pemilik mobil ini adalah Agung Budi Santoso. Ia bisa dikatakan sebagai salah seorang penghobi otomotif, terutama untuk mobil-mobil lawas. Meski usianya terbilang sudah tak muda lagi, tapi dari hobi yang ia geluti tentu kita dapat melihat bahwa ternyata jiwa mudanya masih membara. Tak seperti kebanyakan penghobi mobil lawas lainnya, yang tetap mempertahankan keaslian tampilan mobilnya. Pemilik mobil ini lebih memilih untuk menyematkan sebuah sistem audio di mobil kesayangannya ini. Meski demikian ia tetap tak menghilangkan kesan orisinil dari mobil lawasnya ini. Karena hal itu tim Cartens yang menangani mobil ini mengaku bekerja sangat keras untuk membuat konsepnya. Dan akhirnya titik temu mulai terlihat. Terjadi kesesuaian antara selera yang diinginkan oleh sang pemilik dengan konsep yang dibuatkan oleh sang installer. Untuk menelisik lebih jauh mengenai sistem yang diterapkan, kami coba berikan paparannya sebagai berikut.

Head unit

Slot penempatan head unit pada mobil ini terbilang kecil. Hanya cukup untuk menempatkan HU single din saja. Meski demikian pemilik tak ingin slot tersebut diperbesar untuk menempatkan HU double din. Ia tak ingin kesan klasiknya malah hilang gara-gara penempatan HU double din. Maka dari itu, slot yang ada coba diakali oleh tim Cartens untuk menempatkan Single DVD Pioneer. Dengan seperti ini kesan klasiknya tetap terjaga, karena tak sampai ada part yang dipotong atau dihilangkan.

Prosesor

Untuk menjaga keaslian sang mobil, sudah pasti banyak kendala yang dihadapi oleh tim saat melakukan installasi audio pada mobil ini. Dalam kondisi tersebut peranan sound prosesor menjadi sangat diperlukan untuk membuat tatanan suara yang dihasilkan lebih tertata.  Dalam hal ini prosesor yang dibenamkan pada mobil tersebut adalah Alpine  H800 Red Edition beserta RUX-nya.

Amplifier

Untuk penggerak speaker, dipilih Mosconi One 120.4 dan 120.2. Dari segi tampilan kedua amplifier ini terlihat hampir serupa. Hanya jumlah kanalnya saja yang membedakannya. Kedua amplifier tersebut ditempatkan dibawah bangku kiri dan kanan bagian depan.

Speaker

Di bagian depan seperti yang dapat kita lihat terdapat dua benda yang berbentuk hampir menyerupai sebuah kubus. Mereka ditempatkan di sudut kanan dan kiri dashboard. Benda tersebut adalah mini box yang dibuatkan sebagai tempat bersarangnya speaker fullrange dan tweeter Reverb. Kenapa dibuat demikian, karena sang pemilik tak ingin merubah part orisinil dari mobil kesayangannya ini. jadi sebisa mungkin perangkat yang ditambahkan benar-benar ditempatkan pada spot yang memang telah tersedia, tanpa mengubah bentuk dari part yang sudah ada. Untuk midbass bagian depan ditempatkan pada kick panel.

Selain di depan, di belakang juga terdapat midbass dan fullrange Reverb Acoustic. Mereka ditempatkan pada sound bar yang terletak persis diatas bagian dalam pintu belakang. Untuk penyembur bassnya dipercayakan pada Dominations Boombox.

Meski didalamnya telah ditambahkan perangkat-perangkat audio, namun kesan klasik tetap melekat pada mobil ini. Penempatan perangkat audio yang dilakukan pada mobil ini benar-benar dilakukan tanpa merusak area-area “vital” yang ada pada mobil ini. Dengan demikian sang pemilik tatap dapat menikmati teknologi masa kini di mobil lawasnya tanpa khawatir kesan klasiknya akan hilang.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *