Amoplusmagz
Welly, Founder Sinar Jaya Harmoni : Eksis Melayani Customer Car Audio Selama Empat Dekade Welly, Founder Sinar Jaya Harmoni : Eksis Melayani Customer Car Audio Selama Empat Dekade
Empat dekade sudah Welly menekuni car audio. Dari dunia yang telah ditekuni, Welly bisa punya rumah, toko, dan menyekolahkan anak-anaknya hingga selesai kuliah. Dia... Welly, Founder Sinar Jaya Harmoni : Eksis Melayani Customer Car Audio Selama Empat Dekade

Welly, Founder Sinar Jaya Harmoni : Eksis Melayani Customer Car Audio Selama Empat Dekade

Tangerang Selatan, amoplusmagz.com – Hobi kembali menjadi dasar seseorang untuk terus eksis menjaga asa dan keyakinan agar senantiasa eksis dalam dunia hobi tersebut. Hal ini pun berlaku bagi Welly, founder Sinar Jaya Harmoni.

Sinar-Jaya-Harmoni-amoplusmagz
Oops...
Slider with alias cuteslide2 not found.
Oops...
Slider with alias runslide2 not found.

Hobinya terkait dunia audio, terutama car audio yang didukung skill dan pengetahuan yang ia pelajari sejak masa remaja sebelum era 80-an dan terus diasah saat memasuki era 80-an.

“Saat remaja dulu, saya sudah suka dengan audio (dan musik). Bahkan, saya pernah bermain band sebagai vokalis. Saat saya tinggal di Batam, saya secara khusus belajar elektronik di Singapura selama kurang lebih setahun dan sempat disalurkan bekerja di pabrik elektronik,” buka Welly saat ditemui Amoplus di butik car audio Sibar Jaya Harmoni di BSD Autopark Blok F11-13, BSD, Tangerang Selatan.

Tahun 1980, Welly meninggalkan Singapura dan berlabuh di Jakarta. “Saya ke Jakarta tak ada saudara atau relasi. Di Jakarta, awal saya kerja sebagai tukang (bangunan). Kerjaannya pasang granit, ” tambahnya. Tak lama, Welly menekuni profesi tukang, dia bekerja di Kramat Motor di daerah Pasar Senen. Welly menangani reparasi yang saat itu audio mobil hanya berisi radio. Kurang lebih tiga tahun, Welly mendedikasikan diri bekerja di Kramat Motor. Kemudian, pindah bekerja selama dua tahun. Kemampuannya terus diasah hingga ia kemudian memberanikan membuka servis audio di kawasan Senen tahun 1985, saat itu car audio sudah dilengkapi tape yang memutar kaset. Welly pun semakin mengasah ilmu audionya.

Setelah Pasar Senen terbakar tahun 1996 dan sempat membuka servis audio di penampungan Pasar Senen, Welly pun pindah ke kawasan Pasar Mobil Kemayoran. Dia membuka toko dengan nama Auvitech. Selama enam tahun, Welly bertahan di Pasar Kemayoran dan dia pun memutuskan untuk pindah ke kawasan Kelapa Gading, tepatnya di Gading Auto Center, Kelapa Gading. Di sana, Welly bertahan selama dua tahun. Setelah itu, Welly pun pindah ke BSD, Tangerang Selatan.

Bersama mitra, dia membuka toko bernama Axel Audio tahun 2007. Tiga tahun kemudian, 2010, Welly secara mandiri membuka toko car audio sendiri dengan nama Sinar Jaya Harmoni. Bagi Welly, nama ini punya arti tersendiri. “Hidup itu harus punya cahaya atau Sinar. Bila ada Sinar hidup bakal Harmonis,” terang Welly berfilosofi.

Sinar Jaya Harmoni dibuka Welly dengan modal terbatas. Karenanya, servis menjadi kekuatan utama. “Ya, modal belum cukup untuk beli barang. Jadi, servis audio yang utama,” terangnya.

Perlahan, tapi pasti, servis audio yang dilakukan Welly semakin menarik perhatian dan mendapat tempat di banyak hati customer. Dari sekedar bermodal jasa servis, perlahan toko pun melengkapi diri dengan beragam perangkat car  audio.

Sistem car audio pertama yang dibangun Welly saat itu adalah mobil Mitsubishi Dan Gan yang mengusung konsep SQL. “Kebetulan customer suka musik keras,” jelasnya. Dengan anggaran 35 juta, Welly pun membangun sistem car audinya. Hasilnya, customer puas.

Sejak itu, peningkatan pun dirasakan Welly yang memang mengutamakan servis yang memuaskan customer.

Kontes Audio

Mengikuti kontes audio memang menjadi tantangan tersendiri bagi Welly sehingga dia berupaya mengikuti kontes. Dengan mengikuti kontes paling tidak ada beberapa hal yang bisa menjadi nilai tambah.

“Pertama, mengangkat nama toko. Kedua, kepuasan pribadi. Ketiga, mengasah skill sekaligus menjadi ukuran sudah sejauh mana skill kita. Jadi harus terus diasah. Jadi, harus terus belajar. Keempat, sarana penyaluran hobi,” rinci Welly mengungkap alasan dirinya untuk mengikuti kontes. Untuk itu, biasanya dia menyiapkan beberapa hal yang meliputi mental, dana, dan treatment.

Tentunya, banyak hal yang ia peroleh selama mengikuti kontes audio. Salah satunya, saat mobil yang dia bangun menjadi juara.

“Pengalaman paling berkesan itu saat mobil yang saya bangun berhasil menjadi juara dalam event kontes audio IASCA. Sistem car audio dalam mobil tersebut beranggaran 45 juta dan bisa mengalahkan sistem car audio yang beranggaran 1 milyar,” kenang Welly. “Car audio yang saya bangun saat kontes pun biasanya bisa turun di lima bahkan enam kelas sekaligus,” tambahnya.

Namun, sejak pandemi melanda negeri, Welly memutuskan untuk nonaktif dalam kontes audio hingga waktu tertentu dia siap kembali berkontes.

Empat dekade sudah Welly menekuni car audio. Dari dunia yang telah ditekuni, Welly bisa punya rumah, toko, dan menyekolahkan anak-anaknya hingga selesai kuliah. Dia selalu mensyukuri semuanya. Berbasis hobi dan keinginan belajar yang tak pernah usang, Welly berharap dunia car audio Indonesia terus maju  Tak lupa, dia pun mengingatkan para pendatang baru di dunia car audio.

“Anak-anak sekarang harus terus lebih belajar. Mereka banyak kemudahan untuk belajar. Mereka pun lebih pintar untuk belajar teknologi,” tutup Welly mengingatkan.

Your email address will not be published. Required fields are marked *