Amoplusmagz
Venom 3 Way System VX 6.3 B Venom 3 Way System VX 6.3 B
Kehadiran speaker 3 way Venom ini bukan hanya ditunggu oleh kami, tapi juga banyak penggemarnya dan installer atau dealer Venom. Sebelum lebih jauh, sedikit... Venom 3 Way System VX 6.3 B

Venom sudah mengeluarkan speaker midrange yang mutunya baik, tetapi speaker tersebut tidak dirancang dan dibuat secara bersamaan.

Amoplus Magazine - Untuk yang baru mengenali speaker, sistem 3 way adalah “penyempurnaan” dari sistem speaker 2 way. Di sini kami tulis menggunakan tanda kutip, sebab sesungguhnya bukan sistem 2 Way itu tidak sempurna. Fullrange-pun dengan penempatan yang benar, setting yang maksimal hasilnya tak kalah baik. Namun khusus untuk penggunaan di dalam mobil, sistem 3 way mempunyai beberapa kelebihan dibanding sistem lainnya. Yang terutama adalah karena ada satu tambahan driver speaker yang disebut midrange yang di tempatkan di atas dashboard. Driver ini akan membuat bentangan suara di atas lebih penuh, dibanding hanya dengan tweeter saja.

Namun di balik kelebihan, ada juga kekurangan. Yang paling besar adalah di soal banyaknya driver yang digunakan. 2 way hanya dua, sedangkan 3 way tiga. Semakin banyak driver berarti semakin banyak yang diatur. Mulai dari crossover, penempatan (dispersi suara), box (volume, bentuk, treatment), sampai dengan setting akhir. Di mana sebaiknya masing-masing driver di periksa tanggapan frekuensi nya melalui RTA per driver speaker yang digunakan. Dengan semakin banyaknya driver, berarti  pekerjaan tersebut jadi lebih banyak. Namun jika dikerjakan dengan baik, hasilnya akan lebih memuaskan.

Venom VX6.3B

Seperti ditulis di atas “akhirnya yang ditunggu datang juga”. Kehadiran speaker 3 way Venom ini bukan hanya ditunggu oleh kami, tapi juga banyak penggemarnya dan installer atau dealer Venom. Sebelum lebih jauh, sedikit kami gambarkan dahulu mengenai VX6.3B ini.

Woofer midbassnya berukuran 6,5” dengan bahan konus paper cone. Kemudian midrange 3” mempunyai bahan konus yang sama. Dengan keseragaman bahan ini suara yang dihasilkan akan lebih koheren. Ditambah dengan penggunaan voice coil berbahan aluminium baik untuk midbass maupun midrangenya.

Untuk tweeter bemodel dome tweeter dengan bahan silk. Model ini mempunyai reproduksi suara yang detail dan halus. Kemudian ukurannya permukaannya hanya berdiamerter 1,5”. Mungil dan serasi untuk disandingkan dengan midrangenya.

Kemudian semua driver yang ada sudah diberi cover berbahan logam dengan lubang yang cukup besar tapi tetap melindungi. Memudahkan bagi installer dan memberikan keamanan bagi penggunanya.

Kesemuanya dipadukan dengan sebuah passive crossover dengan pilihan output untuk tweeternya -3dB, 0 dan +3dB. Yang juga istimewa ada pilihan pembalik fasa untuk driver midbass nya, yang membantu untuk mendapatkan tatanan suara yang lebih sesuai.

Sound Test

Untuk mendengarkan reproduksi suara dari speaker ini, kami langsung mendengarkannya di mobil. Dengan menggunakan power amplifier Venom juga agar seimbang dan satu brand yang sama. Reproduksi suara yang dihasilkan tergolong “lembut” tapi detail suara yang dihasilkan terdengar dengan baik. Kemudian koherensi suara antar driver, terutama midrange dan midbass nya terasa menyatu.

Selain suara yang kami perhatikan juga adalah penempatannya. Dengna ukuran tweeter yang kecil, penggabungan dengan midrangenya jadi lebih mudah. Masih banyak tempat yang tersedia di dashboard, sehingga pandangan tidak terhalang.

Crossover passive yang disediakan juga membantu bagi yang mau membuat sistem 3 way sederhana dua titik kiri dan kanan saja. Tapi untuk pemasangan advance, kami tetap memilih dan menyukai penggunaan prosesor. Venom juga sudah mengeluarkan prosesor yang dilengkapi power amplifier yaitu Pandora 6.6 yang cocok untuk menggerakan speaker 3 way ini. Dijamin dengan konfigurasi demikian hasil suara yang dihadirkan di mobil lebih baik dibanding dengan dua titik saja. Kemudian fokus suara juga bisa dibuat lebih presisi.

AmoPlus Lab.

Grafik impedansi dari Venom VX6.3B terlihat smooth. Tidak ada ripple yang mengganggu dan tidak ada pergerakan yang ekstrim. Grafik simulasi burst & decay, kami ambil secara independent untuk masing-masing driver, namun semuanya telah melalui crossover passivenya. Untuk midbass terlihat dibuat untuk bekerja di frekuensi bawah, yaitu di bawah 500 Hz. Tapi meski demikian untuk frekuensi subbass, kami tetap menyarankan untuk menggunakan subwoofer terpisah. Untuk midrangenya terlihat mempunyai daerah kerja anatara 1kHz sampai 5 kHz, namun untuk frekuensi 500Hz sampai 1kHz tampak di desain untuk dibuat kombinasi antara midbass dan midrangenya. Untuk tweeter terlihat mempunyai daerah kerja di atas 6kHz.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *