

SQ Holic
Car AudioCar Audio System 26/12/2017 admin 0

Jika sudah cinta, biasanya seseorang rela melakukan apapun demi kecintaannya tersebut. Termasuk bila hal tersebut mengharuskannya untuk membedah mobil.
Amoplus Magazine – Orang-orang yang belum begitu mengerti tentang dunia audio mungkin akan berasumsi jika para pemain audio itu memiliki cara berpikir yang “tidak normalâ€. Betapa tidak, sebagian besar dari mereka biasanya sampai rela merubah bentuk dari mobilnya itu sendiri demi mendapatkan hasil suara terbaik. Disamping itu, mereka juga rela mengeluarkan budget yang jumlahnya tak sedikit. Angkanya bahkan ada yang sampai melebihi 2-3 kali lipat dari harga mobil itu sendiri. Sedikit berlebihan memang bila dipikir secara akal sehat. Namun itulah kecintaan. Bila sudah cinta biasanya seseorang rela melakukan apapun untuknya, sekalipun itu merupakan hal yang diluar normal
Di Surabaya kami banyak menemukan orang-orang yang begitu cinta terhadap dunia car audio. Hal tersebut bisa kami lihat dari penampakan sistem yang mereka pasangkan di mobilnya masing-masing. Sistem tersebut bukanlah sistem yang sembarangan. Karena sebagian besar dari mereka mempersiapkannya untuk bertarung di kancah kompetisi audio mobil.
Selain head unit dan speaker split, semua perangkat audio yang beroperasi di mobil ini terpasang di bagian belakang. Penempatannya diatur sedemikian rupa sehingga dalam hal ini sang pemilik tidak perlu sampai mengorbankan bangku belakangnya untuk penempatan perangkat audio. Dua amplifier Harmotech yang menggerakan speaker-speaker di mobil ini keduanya ditempatkan berdampingan di area bagasi. Kemudian tepat dibelakangnya terpasang subwoofer Focal dan prosesor Alpine PXA-H701.
Di bagian depan, terpasang satu set speaker split 3 way lansiran Focal. Speaker tersebut dibuatkan box khusus dan ditempatkan pada pilar A untuk midrange dan tweeternya. Honda Freed sendiri memiliki kontur dashboard yang tidak begitu beraturan. Sehingga untuk mendapatkan tatanan suara yang baik sedikit lebih sulit. Setelah melakukan beberapa percobaan, akhirnya angle off axis dinilai lebih cocok untuk diterapkan pada mobil ini.
Dari skema yang diterapkan kita tentu dapat melihat, mana yang memang sungguh-sungguh membangun mobilnya, dan mana yang hanya alakadarnya saja. Pemilik Freed ini sepertinya memang sungguh-sungguh dalam membangun mobilnya. Hal tersebut bisa dilihat dari sistem yang diterapkannya. Dari mulai pemilihan perangkat, sampai dengan proses instalasi yang dibantu oleh tim Mobiltronik Surabaya, semua dilakukannya dengan penuh perhitungan. Semua berjalan dengan baik, dan hasilnya pun sesuai dengan keinginan sang pemilik.
No comments so far.
Be first to leave comment below.