


Pernahkah anda mempelajari bahwa cara kerja telinga kita sebagai sensor juga sangat terkait dengan prinsip Golden Ratio? Nah apa kaitannya dengan car audio?
Berikut ulasannya.
Suara yang kita dengar itu sangat dipengaruhi oleh pinna pattern yang berupa bentuk daun telinga kita yang secara alami berbentuk Golden Ratio(lihat gambar)
Suara ketika terkena daun telinga akan membentuk pusaran energi vibrasi dan frekuensi yang akan masuk ke saluran telinga kita dan mengenai membran gendang telinga dan getaran membran akan membuat resonansi di dalam rumah keong di telinga (cochlea) dan saluran eustachius. Dalam proses itu suara akan difilter dan diterjemahkan oleh syaraf auditory dan neuron di dalam otak kita dan menjadi informasi tentang arah datangnya suara, jenis atau warna suara, keras lembutnya suara, tinggi rendahnya suara dll.
Bentuk dari rumah keong atau cochlea dan bagian dalam telinga ini sendiri secara alami identik dengan komposisi golden ratio. Luar biasa bukan?
Sekarang apa kaitannya hal ini dengan kita sebagai penggemar musik dan car audio? Jelas ada. Kalau kita mengatur atau mengacu kepada prinsip ini maka hasilnya cenderung akan lebih baik daripada jika kita mengabaikannya.
Misalnya:
Penempatan subwoofer yang dimensinya atau arah sudut penempatannya mengacu kepada Golden Ratio cenderung memiliki internal resonansi yang lebih baik dan difraksi suara yang lebih lembut rendah dan dalam. Golden Ratio di penempatan amplifier cenderung memiliki alur ventilasi yang lebih baik dan membuang panas dengan lebih baik.
Penempatan posisi midbass pada pintu jika anglingnya mengacu kepada perhitungan Golden Ratio cenderung akan bersuara lebih relax dan nyaman.
Listening sweetspot yang diatur dengan konfigurasi Golden Ratio akan bersuara lebih natural, effortless dan lebih minim dari room modes/standing waves.
Menarik bukan?
Asawendo
Rumah Audio Indonesia
No comments so far.
Be first to leave comment below.