


The Biggest Branded Power Amplifier
Amoplus Magazine – Jika hanya melihatnya dari foto tanpa pembanding dimensi, ZX-7.5KD SPL sekilas mirip dengan Zapco tipe Z lainnya yang berukuran “normalâ€. Memang untuk design Zapco membuat semuanya mirip dan hampir sama untuk tipe yang sama.Tujuan nya supaya ada keseragaman yang menjadi ciri khas dari Zapco. Dimensinya sendiri adalah 28 cm x 7,7cm x 80 cm (lebar x tinggi x panjang), luar biasa besar. Dengan dimensinya tersebut sudah dipastikan tidak semua mobil cocok untuk menggunakannya sebagai penguat suara. Wajar, memang ZX-7.5KD ini tidak untuk harian. Khusus SPL !
Selain dimensinya yang besar, yang juga mencirikan untuk menghasilkan tenaga yang besar adalah terminal power supply nya. Ada dua terminal power supply yang di pasang di salah satu sisinya. Masing-masing terminal memiliki lubang untuk memuat kabel dengan ukuran 0AWG. Jadi dalam pemasangannya akan ada empat kabel 0AWG. Bisa terbayang seberapa dahsyat tenaga yang akan dihasilkan.
Pada sisi yang berlawanan, terlihan tatanan terminal yang lebih “sopanâ€, kalau dipandang sebagai terminal untuk power supply. Ada dua pasang terminal untuk kabel output speaker. Meski untuk speaker, lubangnya bisa menampung kabel dengan ukuran 8 AWG. Di mana ukuran ini biasanya digunakan untuk power supply pada power amplifier fullrange normal.
Berbeda dengan tombol-tombol atau fitur yang disiapkan pada power amplifier Zapco untuk fullrange, ZX-7.5KD memiliki lebih dari cukup fitur sebagai power amplifier untuk mendrive subwoofer. Yang terutama tentu saja tombol pengatur gain agar sesuai dengan HU atau source yang digunakan, kemudian variable subsonic dan variabel low pass filter. Masih ada lagi pengaturan variabel bass boost, di mana besarnyaa boost bisa diatur dari 0 dB sampai + 12 dB, ditambah frekuensi yang diboost juga bisa diatur dari 30Hz sampai 90Hz. Ditambah lagi phase shifter yang variabel, bukan hanya 0-180 derajat saja. Benar-benar dipersiapkan untuk menghasilkan SPL yang tinggi secara fokus.
ZX-7.5KD bisa menerima tegangan input pada power supply nya mulai dari 12 V sampai dengan 16 Volt. Sesuai dengan hukum daya, semakin tinggi tegangan yang masuk, maka semakin tinggi pula outputnya, pada tegangan input 16 V output nya bisa mencapai 8600Watt untuk beban 1 Ohm.
Disisi yang sama ada beberapa terminal RCA, dua untuk input dan dua untuk output. Dan jika diperhatikan masih ada beberapa tombol dan terminal lagi, yang difungsikan untuk melakukan “linkâ€. Jadi jika tenaga dari satu ZX-7.5KD dirasa belum mencukupi untuk menggeber sebuah subwoofer, power ini bisa digabung. Dua ZX-7.5KD untuk satu subwoofer. Tentu dengan tenaga sekitar dua kali lipatnya. WOW….
Sound Test
Untuk melakukan sound test ini, kami tidak menggunakannya dengan seluruh kemampuannya. Hanya samplenya saja dengan menggunakan sepasang subwoofer. Sambil menunggu mobil demo yang infonya akan disiapkan oleh Nexindo.
Subwoofer yang kami gunakan dipasang pada box ported dengan konfigurasi 4 Ohm saja. Meski sebenarnya power ini dirancang untuk menanggung beban 1 Ohm secara single, dan 2 Ohm jika di link dua power.
Dengan beban 4 Ohm saja terasa tenaga yang sangat besar, yang mampu menggetarkan bukan cuma jantung, tapi juga semua benda yang berdekatan dengan nya. Namun agak berbeda dengan power amplifier class D jaman dahulu yang suaranya secara sound quality sedikti kasar. ZX-7.5KD suaranya cenderung halus.
Perlu diingat ini adalah power untuk SPL, dimana power adalah segalanya. Keistimewaannya sangat terasa dengan adanya bass boost yang bisa diatur frekuensinya ditambah phase shifter yang memungkinkan menggeser fase sehingga puncak amplitudo dapat diatur penempatannya. Dengan dua fitur ini memudahkan untuk setting di dalam mobil tanpa perlu tambahan alat pemroses suara lagi. Jadi semua tenaga dapat disalurkan sepenuhnya pada subwoofer.
Secara fitur, tenaga subwoofer ini sangat ideal untuk dipakai untuk menorehkan nilai SPL yang tinggi. Tapi dari hasil test dengar yang kami lakukan, jika menggunakannya untuk sound quality masih diperbolehkan. Tapi mungkin harus disesuaikan penggunaannya dengan perangkat yang lain.
AmoPlus Lab.
Pengukuran tanggapan frekuensi yang kami lakukan dengan mengatur low pass filter pada posisi maksimum, memperlihatkan grafik yang tidak flat. Wajar, mengingat power ini spesifikasinya adalah untuk SPL. Dari grafik frekuensi tertingginya berada pada frekuensi 35,64 Hz, tapi kalau mau dipakai untuk frekuensi lainnya dibwaha 70Hz masih terlihat baik. Untuk membuat fokus, bisa dimanfaatkan fitur bass boost yang bisa diatur frekuensi yang diboostnya.
Secara daya keluaran, kami hanya melakukan pengukuran pada beban 4 Ohm, tapi sudah cukup mewakili. Daya yang terukur sebesar 1620,06 Watt, dengan daya power supply sebesar 13,8 VDC, jadi kalau diukur pada beban 1 Ohm, kurang lebih sebesar 6480 Watt.
Volt | Watt | |
Stereo max 4 Ohm | 80,5 | 1620,06 |
Stereo gain 1/2Â Â 4 Ohm | 10,6 | 28,09 |
Spesifikasi :
- Rated power output RMS power @ 1Ohm
- 12Â Â Â VÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 4800W x 1 ch
- 14,4 VÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 7500W x 1 ch
- 16Â Â Â VÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 8600 W x 1 ch
- Signal to Noise ratio >90 dB
- LPF Freq 30Hz-250Hz
- Subsonic filter 10Hz -70 Hz
- Bass boost 0-12 dB
- Bass boost Frequency 30-90Hz
- Phase Shift Control 0-180 degree
- Frequency Response 10Hz-350Hz (+/- 1dB)
- THD <1%
- Effiseiency @ 4Ohm 86%
- Fuse rating 700A
No comments so far.
Be first to leave comment below.