Amoplus Magazine – Melihat penampilan luar dari power ini, tampak cocok untuk mempercantik kosmetik bagasi. Tampilannya terlihat mewah dengan casing dari aluminium die-cast berwarna perak. Di kedua sisi sampingnya diberi penjepit yang sekaligus berfungsi untuk melekatkan power dengan dudukannya. Yang istimewa dari penampilannya adalah “illuminator”nya, ada lampu di balik power ini yang berpendar dengan warna yang bergantian. Bagasi menjadi semakin ceria.
Itu sekilas mengenai penampilannya, bagaimana dengan fiturnya? Sebagai power amplifier kelas D dengan menonjolkan penampilan biasanya memiliki fitur yang minim. Tapi, Venom Illuminator mempunyai fitur komplit untuk sebuah power amplifier kelas D. Remote bass dengan kabel sudah merupakan fitur standar, kemudian variabel low pass filter, variabel subsonic filter dan varibale phase shifter. Dari kesemua ini tampak power class D ini dipersiapkan untuk bermain di kualitas suara atau yang lazim disebut “SQ”.
Tapi masih ada satu fitur tambahan, yaitu kanal master-slave, di mana power ini bisa digabungkan dengan power lainnya yang sejenis sehingga menghasilkan kekuatan yang lebih besar. Jadi, selain untuk sq, untuk SPL power ini masih bisa diandalkan.
Uji Coba
Untuk uji coba, kami menggabungkan sebuah subwoofer single coil yang mempunyai impedansi 4 Ohm. Subwoofer tersebut kami tempatkan dalam sebuah boks sealed. Lalu kami hidupkan perangkat berupa head unit yang telah disambung ke Venom Illuminator. “Bom-Bom Pow†dari The Black Eyed Peas menjadi trak pertama yang kami putar. Terdengar suara bass yang deep dan bertenaga. Tampak dengan impedansi 4 Ohm ini, kontrol subwoofer sangat baik. Tidak ada suara yang berlebih dan sama sekali tidak terjadi clipping.
Kemudian Greatest Hits of Basso kami coba juga, dan trak 2 menjadi pilihan kami. Terdengar suara tambur yang bertenaga dengan kontrol yang baik. Dari sini terdengar bahwa power ini cocok untuk memainkan lalu-lagu yang bertendensi ke sound quality. Tetapi melihat tenaganya dan juga spesifikasinya, kalau dipakai untuk SPL hasilnya juga tidak mengecewakan.
Jadi, tinggal disesuaikan dengn kebutuhan SQ bisa, SPL-pun bisa. Kalau kurang kuat, tinggal tambah power satu lagi.
Dari Lab Amo.
Uji ukur dengan menggunakan Neutrik A2 menunjukkan hal yang luar biasa untuk power kelas D yang dipergunakan untuk men-drive subwoofer. Biasanya power tipe ini hanya bekerja untuk frekuensi di bawah 300Hz saja. Untuk pengukuran, kami biasanya membatasi hingga 500Hz. tapi ternyata power ini masih bekerja hingga frekuensi 1,7kHz sebelum akhirnya tampak dipotong. Tetapi, bukan berarti penggunaanya bisa untuk mid bass. Sesudah frekuensi di atas 200Hz terlihat frekuensinya menaik hingga 800Hz. Bila ingin mendapatkan hasil maksimal, frekuensi cut off-nya di bawah 200Hz. Itupun masih di atas spesifikasinya yang menyatakan hanya sampai frekuensi 150Hz. Untuk daya keluaran, dapat dilihat pada tabel.
SPESIFIKASI :
Output Power Rating
@ 4 Ohm 250 W x1
@ 2 Ohm 500 W x1
@ 1 Ohm 1000W x1
Frekuensi Response 10 Hz – 150 Hz
Input Sensitivity 0.2~6 Volt
Signal to Noise Ratio >95dB
THD & Noise < 0.10%
LPF 40~150Hz
Subsonic Filter 15Hz~50Hz
Bass EQ 0-12dB @ 45 Hz
Speaker Impedance 1~8 Ohm
Fuse Size 3 x 40
Dimension (LxWxH)mm 360x54x231
PENGUKURAN DAYAÂ
Venom Illuminator VL-1000.1D | |||
Input 1 V 4 Ohm | Volt | THD | Watt |
Kanal 1 | 34 | 0.982 | 289.00 |
Input 1 V 2 Ohm | |||
27.89 | 0.7 | 388.93 | |
max | 30.34 | 460.26 | |
No comments so far.
Be first to leave comment below.