Amoplusmagz
Menilai Tonal Balance dan Tonal Accuracy Menilai Tonal Balance dan Tonal Accuracy
Tonal Balance dan Tonal Accuracy dinilai dari keseimbangan keseluruhan spectrum reproduksi suara (frekuensi 20-20.000Hz) yang sederhananya bisa kita bagi empat sub spectrum yang... Menilai Tonal Balance dan Tonal Accuracy

Menilai Tonal Balance dan Tonal Accuracy

Jakarta, amoplusmagz.com – Kali ini penulis membahas tentang tata cara dalam menilai kuantitas dan kualitas suara pada system playback (reproduksi). Apa sich tonality itu dan apa unsurnya dan bagaimana kita menilainya? Mari kita bahas satu persatu.

Asawendo-Swissrianto-amoplusmagz
Oops...
Slider with alias cuteslide2 not found.
Oops...
Slider with alias runslide2 not found.

Tonal Balance dan Tonal Accuracy dinilai dari keseimbangan  keseluruhan spectrum reproduksi suara (frekuensi 20-20.000Hz) yang sederhananya bisa kita bagi empat sub spectrum yang saling berkait baik secara kuantitas suara (Tonal Balance) maupun dari sisi kualitas suara (Tonal Accuracy). Adapun cara penilaiannya adalah  sebagai berikut:

 

  1. Low Bass Range Frequency Spectrum (antara 20-80Hz)

Kuantitas Tonal  (Tonal Balance) contohnya adalah apakah low bassnya kuantitasnya kurang/cukup/berlebihan.

Kualitasnya (Tonal Accuracy) contohnya adalah:

Apakah low bassnya punya texture/micro detail atau tidak

Apakah low bassnya punya body/weight atau tidak

Apakah low bassnya punya timbre (warna suara) yang jelas dan dapat dibedakan antar instrument atau tidak

Apakah frekuensi low bassnya menyambung (blending) dengan area mid lownya sebagai suatu kesatuan atau tidak

 

  1. Midlow (Bass) Range Frequency Spectrum (antara 80-300Hz)

Kuantitas Tonal (Tonal Balance) contohnya adalah apakah midlownya kuantitasnya kuranf/cukup/berlebihan

Kualitas Tonal (Tonal Accuracy) contohnya adalah:

Apakah midlownya punya texture/micro detail atau tidak

Apakah midlownya punya body/weight atau tidak

Apakah midlownya punya timbre (warna suara) yang jelas dan dapat dibedakan antar instrument atau tidak

Apakah midlownya menyambung (blending) dengan area middle rangenya sebagai suatu kesatuan atau tidak

 

  1. Middle Range Frequency Spectrum (antara 300-3000Hz)

Kuantitas Tonal (Tonal Balance) contohnya adalah apakah middle rangenya kuantitasnya kurang/cukup/berlebihan

Kualitas Tonal (Tonal Accuracy) contohnya adalah:

Apakah middle rangenya punya texture/micro detail atau tidak

Apakah middlerangenya punya body/weight atau tidak

Apakah middle rangenya punya timbre (warna suara) yang jelas dan dapat dibedakan antar instrument atau tidak

Apakah middle rangenya menyambung (blending) dengan area high rangenya sebagai suatu kesatuan atau tidak

 

  1. High Range Frequency spectrum (antara 3,000-20.000Hz)

Kuantitas Tonal (Tonal Balance) contohnya adalah apakah high rangenya kuantitasnya kurang/cukup/berlebihan

Kualitas Tonal (Tonal Accuracy) contohnya adalah:

Apakah middle rangenya punya texture/micro detail atau tidak

Apakah high rangenya punya body/weight atau tidak

Apakah high rangenya punya timbre (warna suara) yang jelas dan dapat dibedakan antar instrument atau tidak

 

Di luar itu ada very low bass (dibawah 20Hz) dan extended highrange (di atas 20.000Hz)  yang bersifat opsional kalau mau ikutan dinilai. Tapi yang jelas keseluruhan suara harus seimbang dan memiliki kualitas yang setara sehingga tidak parsial bagusnya. System yang seimbang namun tidak mewah akan dinilai lebih bagus daripada system yang mewah namun tidak seimbang suaranya.

 

Nah untuk menyempurnakan penilaian di atas maka kita bisa memperhatikan unsur2 tambahan yang sering pula disebut sebagai unsur musikalitas suara. Contohnya sebagai berikut

 

Dynamic Impact (Rough Dynamic/Slam) yaitu intensitas suara dari kecil tiba2 menjadi besar  dan tiba2 berhenti (Stop and Go) dapat direproduksi dengan baik.

 

Linearity pada volume rendah/sedang/tinggi yaitu systemnya bersuara dengan baik di volume rendah/sedang/tinggi tanpa ditutupi oleh clipping/distorsi yang menyebabkan suara kotor, kaku atau bahkan tersendat2.

 

Ambience yaitu nuansa panggung pada recordingnya apakah direproduksi dengan baik atau tidak. Contohnya take rekamannya diambil di Concert Hall tapi kita berasanya kayak di kamar mandi karena ruang dengar kita kebanyakan pantulan suaranya.

 

Realism (Lifelike/Believeable) yaitu ketika mendengar musiknya kita merasakan seperti berada di venue tempat recording dilaksanakan karena suara reproduksi dari musiknya seperti real, live as if you are being there.

 

Dark Background (very low/ no noise) yaitu musik yang terdengar bersih dan bebas dari noise yang mengganggu. Kalau diibaratkan latar belakang backgroundnya benar2 gelap tidak ada cahaya (noise) sedikitpun. Semakin gelap semakin bagus.

Resolution (Clarity) adalah kejelasan/kejernihan suara di seluruh spectrum reproduksi suara. Jadi baik Low Bass, Midlow Bass, Middle Range maupun Highrange semuanya memiliki kejernihan sehingga pesan musiknya tersampaikan dengan baik.

 

Listening Pleasure (Involving/Immersive) nah khusus yang ini lebih bersifat purely subjective. Mengapa demikian? Karena hal ini biasanya sangat dipengaruhi faktor subyektif pendengarnya terhadap genre musiknya, sejarah musiknya, pengalamannya, suasana hatinya dan seleranya. Karena hal ini berbeda2 nilainya antara satu pendengar dengan yang lain maka kita sebaiknya tetap memasukan penilaian obyektif sebagai landasan utama penilaian kuantitas dan kualitas suara.

 

Demikian artikel ini disampaikan, semoga bermanfaat dan sukses untuk kita semua

 

Asawendo Swissrianto

Rumah Audio Indonesia

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *