

Menilai Kualitas Perangkat Car Audio oleh Asawendo Rumah Audio Indonesia
News & EventTips & Trick 01/05/2020 admin 0

- Duduk di posisi driver dengan tenang dan santai. Posisi ini adalah posisi terbaik mendengarkan musik. Usahakan mengatur agar telinga ketika kita duduk sejajar dengan posisi tweeter system tersebut.
- Putar lagu yang kita ketahui dengan baik. Kalau bisa yang rekamannya juga kita ketahui memiliki kualitas cukup baik.
- Dengarkan dengan relax dan tidak perlu terburu buru mengambil kesimpulan. Santai saja dan dengarkan dengan baik hal hal berikut:
Contoh Tonal balance dengan acuan frequency
- Super sonic > 20 KHz (bonus)
- Extended High 15~20 KHz
- High 10~15 KHz
- Midhigh 3~10 KHz
- Midrange 1~3 KHz (Area Paling Penting)
- Midlow 300 Hz ~1 KHz (Area Paling Penting)
- Midbass 120 Hz ~300 Hz
- Bass 40 Hz ~ 120 Hz
- Extended Low 20 ~ 40 Hz
- Infra sonic < 20 Hz (bonus)
- Yang paling blending dan paling harmonis adalah yang paling tepat.
Sound stage
Suara berada di depan kita dengan panggung yang nyata lebarnya, tingginya dan dalamnya sesuai dengan rekamannya.
Imaging atau bayangan bentuk instrumen terdengar solid (nyata), proporsional serta memiliki separasi dan layer yang jelas, tidak blur, tidak hilang timbul, tidak bertumpuk tumpuk.
Dynamic dan Transient
Suara memiliki bidang dinamika yang lebar dari dentingan triangle sampai hentakan kick drum, dan gemuruh tambur, dengan speed yang sesuai dengan genre lagunya (lambat ya lambat, cepat ya cepat).
Musikalitas
Apakah kita dapat menikmati musiknya dengan baik? Apakah informasi tentang penyanyi dan musisinya dapat terasakan? Apakah kita memperoleh kenikmatan mendengarkan musik?
Realisme dan Akurasi
Suara yang semakin mirip dengan aslinya maka hal tersebut semakin baik. Hal ini memang susah karena crash cymbals yang asli suaranya ya rada kasar, terompet ya suaranya nyemprot, tambourine ya berisik, triangle ya jernih dan bening, Grand Piano harus terdengar grand bukan jadi piano anak anak hehehehehe. Biasanya hal2 seperti ini diracik dulu oleh sound engineer. Tugas kita mereproduksi rekaman tersebut dengan baik.
Nah setelah kita ketahui kualitasnya secara teknis maka barulah selera dapat kita masukan. Kalau senang vocal yang halus dan lembut, atau seneng bass yang gleeeergh, seneng treble yang gemerincing, seneng image yang kecil kecil, seneng suara yang diboost, terserah aja tapi jangan memaksakan diri juga. Nanti suaranya malah jadi jelek dan akhirnya tidak proporsional. Demikian dan selamat mengaudisi dan menikmati musik melalui perangkat car audio yang tertata dengan baik. Salam Asawendo Rumah Audio Indonesia.
No comments so far.
Be first to leave comment below.