Amoplusmagz
Eric Sutanto Tan : Memperdalam Hobi Car Audio Menjadi Pekerjaan Utama Eric Sutanto Tan : Memperdalam Hobi Car Audio Menjadi Pekerjaan Utama
Tak lupa, Eric pun mengingatkan untuk para installer muda atau pemula untuk terus berani tampil. "Yang penting berani tampil. Menang kalah untuk pengalaman belajar.... Eric Sutanto Tan : Memperdalam Hobi Car Audio Menjadi Pekerjaan Utama

Eric Sutanto Tan : Memperdalam Hobi Car Audio Menjadi Pekerjaan Utama

Jakarta, amoplusmagz.com – Saat ini boleh dibilang Eric Sutanto Tan menjadi salah seorang rising star di dunia car audio Indonesia. Selain dikenal sebagai distributor untuk produk brand audio di Indonesia yang menangani wilayah Jabodetabek, sosok ini pun dikenal sebagai juri yang banyak malang melintang di berbagai kontes Audio baik dalam tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Eric-Sutanto-Tan-amoplusmagz
Oops...
Slider with alias cuteslide2 not found.
Oops...
Slider with alias runslide2 not found.

Pencapaian seperti ini tentunya bukanlah hal mudah, perlu waktu panjang untuk belajar dan menjaga komitmen sehingga bisa terlibat, eksis, dan berkembang dalam dunia car audio Indonesia.

Hal ini sedari awal sudah disadari Eric yang memulai semua ini dari hobi. “Awalnya, saya hanya customer, hobi. Saat itu pernah coba untuk masuk dunia kontes audio. Dalam kontes audio ada installer, tuning, technical support. Posisi seperti itu kok menarik ya, ada tantangan. Dari situ, saya coba belajar soal audio dan mulai nanya-nanya tentang car audio,” buka Eric saat ditemui Amoplus dalam sebuah kesempatan di kota Malang, Jawa Timur.

Dari banyak bertanya, Eric yang saat itu kisaran tahun 2009-2010 masih bekerja di perusahaan cargo yang sedang menurun dan baru berkeluarga pun perlahan coba lebih banyak belajar car audio hingga akhirnya dia mantap memutuskan untuk terjun total di dunia car audio beberapa tahun kemudian dan mulai menjadikan dunia car audio sebagai pekerjaan utama pada kisaran tahun 2014-2015.

Eric pun memulai dengan bergabung di Venom Gallery sebagai workshop manager. “Ya, pertama kali, ketemu bro Ronny Venom dan memberanikan diri untuk join, ” papar pria ramah ini.

Setahun lebih bergabung dengan Venom, kemudian dia pindah ke Genetic  sebagai workshop manager, technical support. Di Genetic Foss, Eric lebih banyak memperdalam ilmu terkait car audio. Salah satunya, saat ada kesempatan kompetisi car audio dan membangun sebuah mobil dealer untuk ikut berkompetisi car audio. Hasilnya, boleh dibilang lumayan sukses berkompetisi. Setelah setahun lebih di Genetic Foss, Eric yang merasa makin dalam dengan dunia car audio dan meyakini tak ada pekerjaan lain yang lebih menarik selain pekerjaan di dunia car audio mendapat tawaran untuk bergabung di Pioneer. Sebagai pekerja yang ingin terus lebih baik, Eric menerima tawaran tersebut dan dia pun pindah ke Pioneer Indonesia.

Di Pioneer, Eric menemui tantang terbesar. Hal ini terjadi lantaran sebagai technical support, Eric merasa ada hal yang perlu dilakukan yang sebelumnya kurang mendapat perhatian yakni membangun mobil dengan sistem audio full Pioneer.

“Saat itu, Pioneer lebih dikenal dengan multimedia lewat head unit, padahal Pioneer memiliki speaker, power untuk sistem Sound Quality yang ok punya, ” Jelas Eric.

Kondisi saat itu membuat Eric tertantang membangun mobil yang full Pioneer system dan ikut berkompetisi. Hasilnya, sukses. Mobil dengan full system Pioneer berhasil menjadu juara nasional di berbagai kontes audio yang digelar beberapa asosiasi car audio Indonesia.

Selama tiga tahun berkiprah dan membangun banyak mobil dengan Pioneer sebagai full system, sedikitnya 300 trofi berhasil diraih mobil-mobil Pioneer dan ini menjadi torehan pena emas dalam sejarah keberadaan Pioneer di dunia car audio Indonesia.

Peraihan jumlah trofi tersebut mendongkrak jumlah trofi yang pernah diraih Eric dan tim sebelumnya dari dua brand berbeda sejak dirinya memutuskan terjun total di dunia car audio sejak tahun 2015 dengan peraihan total sekitar 500 trofi.

Prestasi tersebut tak membuat Eric jumawa. Dia bahkan tak lelah untuk terus belajar dan mengasah ilmu ke para senior yang membuat dirinya pun diapresiasi banyak senior.

“Yang pasti lakuin tuning audio dengan maksimal. Hasil ada keberuntungan di lapangan. Belajar dari setiap kompetisi. Menang kalah dipelajari. Misalnya, senior-senior atau legend kalau tuning itu bisa bikin kagum. Kok, bisa stel suara hasilnya bagus ya padahal gak semua high end dan kadang budget murah. Ternyata ada sisi teknis yang masih harus dipelajari. Intinya, coba, pelajari, kuncinya komitmen dan konsisten,” ungkap Eric membagi kunci sukses berkompetisi.

Hal lain diingatkan Eric juga adalah mempelajari setiap rule dari asosiasi yang menggelar kontes. Menurut Eric sejatinya setiap peserta kompetisi kan melakukan hal terbaik jadi kalau menang ya selalu disyukuri.

Juri Nasional

Torehan prestasi memanjang dalam berkompetisi perlahan, tapi pasti menempatkan Eric menjadi sosok yang bisa dipercaya menjadi juri kompetisi. Kiprahnya  sebagai juri pun makin diakui, selain manjadi juri untuk event nasional, Eric pun pernah menjadi salah seorang juri untuk event yang digelar di Malaysia. Terkait itu, Eric menyampaikan bahwasanya mental menjadi nomor satu untuk memulai eksistensi sebagai juri. Selanjutnya, Eric menyebut argumen atau komen penilaian yang harus disampaikan secara konsisten. Artinya, penilaian yang disampaikan setiap mobil harus konsisten.

“Ya, kadang ada pandangan penilaian tergantung selera juri. Itu gak apa apa. Yang penting penilaian dilakukan konsisten antara mobil yang satu dengan mobil lainnya sesuai rules yang ada,” jelas Eric.

Tak lupa, Eric pun mengingatkan untuk para installer muda atau pemula untuk terus berani tampil. “Yang penting berani tampil. Menang kalah untuk pengalaman belajar. Pelajari terus setiap kekurangan, tetap komitmen dan konsisten, ” tambahnya.

Terkait kiprahnya ke depan, Eric mengakui hanya mengikuti waktu berjalan, tak ada goal khusus. ” Yang penting saya cinta audio dan ingin terus belajar audio karena tak ada yang hebat di dunia audio. Khususnya, kompetisi, yang hebat hari ini besok bisa kalah. Jadi, tetap komitmen dan konsisten (belajar), ” lanjutnya. Terkait kompetisi yang pastinya bakal terus bergulir tahun depan, Eric pun senantiasa mengingatkan dirinya  dan juga para installer bahwasanya jangan pernah meremehkan kompetitor. “Saya pun jangan diremehkan! ” canda Eric sembari menutup obrolan dengan Amoplus.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *