Champion Class
Car AudioCar Audio SystemCover Story 27/03/2024 admin 0
Champion Class
Jakarta, amoplusmagz.com – Saat melakukan perjalanan dan berkendara jarak jauh, mengalami kemacetan lalu lintas, terjebak jam sibuk, menunggu di dalam mobil, bahkan saat perjalanan lancar pun menyimak musik di dalam mobil menjadi salah satu cara untuk menghabiskan momen-momen tersebut dengan lebih menyenangkan. Untuk itu, menyimak musik dengan kualitas suara yang lebih baik plus kemudahan penggunaan menjadi kebutuhan. Hal ini sangat disadari installer Filipus Sebastian dari Venom Auto Garage Jakarta saat diminta Boss Irwan ‘Abay’ Kusuma untuk membangun sistem car audio terbaik dalam mobil hariannya, Toyota Harrier.
Installer pun memilih dan meracik beragam komponen audio terbaik yang dianggap bisa bersinergi secara optimal untuk menghasilkan keluaran suara yang jernih, detail, dan bertenaga.
Sebagai “jantung” hiburan, installer Filipus Sebastian memasang HD player Bewith MM1. Pemilihan brand asal Jepang ini tentunya bukan tanpa alasan mengingat Bewith bukan brand baru di dunia car audio karena kiprahnya sejak dua dekade lalu yang mewarisi mimpi yang tidak terpenuhi oleh teknologi audio pada waktu itu untuk dapat mewujudkan sistem car audio berkelas. Bewith pun menawarkan produk berdasarkan konsep koheren dan kualitas produksi yang tinggi, tidak terbatas pada speaker saja, namun juga mencakup pemutar audio memori tipe cermin (MM-1). Selain itu, Bewith media player MM-1 mirror dikenal mampu menjawab semua tantangan mobil terintegrasi yang menginginkan suara terbaik dalam kendaraannya, tanpa merubah sistem integrasi kendaraan. Secara fitur pun, Bewith MM1 yang merupakan pemutar audio memori tipe cermin boleh dibilang berlimpah. Pada dasarnya, model yang dipasang di bagian tengah atas kabin depan mengubah kaca spion menjadi pusat media total yang dapat menampilkan video dan memutar musik pilihan consumer (kembali ke kaca spion biasa setelah selesai).
Bewith MM-1 menempel dengan klem kaca spion dan dikendalikan melalui remote. Model ini dapat digunakan tidak hanya sebagai pemutar audio berbasis flash, juga sebagai monitor navigasi yang menerima input video dan kamera belakang. Layarnya adalah LCD QVGA 3,5” (High Def 480 × 234), menerima kartu flash kompak, mampu memutar format file WAV, MP3, AAC, FLAC, dan menawarkan 99 folder dengan 99 file di masing-masing folder. Sejatinya, Bewith MM1 membantu menghadirkan kenangan dan lagu spesial ini kepada customer dengan kualitas Hi-Fi.
Mengolah sinyal dari head unit Bewith MM-1 sebagai jantung hiburan, installer memasang DSP Venom VPR 3 HD. DSP merupakan mikroprocessor yang dirancang untuk memproses sinyal digital yang berfungsi mengatur frekuensi untuk menghasilkan suara yang seimbang pada speaker, tweeter dan subwoofer. Tentunya, VPR 3 HD hadir untuk menjalankan misi tersebut.
VPR 3 HD ini merupakan salah satu seri mesin prosesor unggulan besutan Venom seri Pandora yang dilihat bentuk fisiknya memang tidak berbeda jauh dibanding versi sebelumnya. Namun, fitur-fitur yang dilekatkan ditingkatkan termasuk jumlah channel yang mencapai 12. DSP ini ditenagai posessor Logika Cirrus Single Core 32bit, 8-channel, 192kHz Input Tingkat Tinggi melalui Set Kabel: CH1 /CH2/CH3/CH4/CH5/CH6/CH7/CH8 dan input tambahan: TOSLINK(HD AUDIO, optik, 12-96kHz stereo) plus AUX(Cinch/RCA,stereo). Adapun Digital Optical Input menggunakan Smart APTX HD 5.2 Lossless Bluetooth Input dengan rentang frekuensi -3dB: 5Hz – 20kHz, faktor redaman: >100, sinyal untuk rasio kebisingan: >90dB, dan impedansi masukan: >47 kOhms.
Menguatkan sinyal dari DSP Venom VPR 3 HD, installer memasang dua buah power amplifier Venom VIN 150.4.
Venom VIN 150.4 merupakan amplifier kelas premium. Hal ini dapat dilihat dari kemasan dan desain yang eksklusif hingga komponen-komponen di dalamnya yang menggunakan material pilihan agar sanggup mereproduksi suara dengan kualitas yang optimal.
Amplifier VIN 150.4 berdimensi 420 x 56 x 185 mm ini memiliki daya output sebesar 4 x 150W/2 x 200W pada 4 Ohms. Respons frekuensinya berada di kisaran 10- 50.000 Hz (-3dB). Itu artinya ia bersifat fullrange, atau bisa diandalkan untuk mendrive speaker yang bermain di frekuensi rendah hingga tinggi. Daya yang dimiliki pun terbilang besar, tak heran bila suara yang dihasilkan lebih bertenaga. Tak sekedar bertenaga, detail suaranya pun sanggup direproduksinya dengan apik. Nuansa yang diciptakan terdengar lebih nyata. Tak salah bila Venom menyematkan label Premium pada amplifier satu ini karena memang kualitas yang dibawanya pun tak bisa dikatakan biasa.
Baik DSP Venom VPR 3HD maupun power amplifier Venom VIN 150.4, masing-masing menguatkan sinyal audio yang bakal direproduksi deretan driver yang mengusung sistem 3 way yang terdiri dari tweeter Micro Precision Z Studio, midrange Venom VIN 2, midbass Venom VIN 6, serta subwoofer Venom VIN 10E.
Tweeter Micro Presicion Z STUDIO adalah salah satu produk kasta tertinggi yang dibuat handmade Micro Precision asal Jerman yang dikenal sebagai salah satu penghasil produk speaker kelas atas dunia car audio yang sangat menjaga kualitas dan detail baik bahan maupun suaranya. Model ini memiliki tinggi 35mm, FS 950 Hz, Diameter luar 56mm, diameter voice coil 25mm, sensitivitas 94dB/W/m, dan menggunakan membran sutra. Sementara itu, midrange Venom VIN 2 merupakan salah satu produk eksklusif keluaran Venom. Model ini memiliki konus dengan bahan paper yang dicoating alumunium. Hal tersebut dapat membuat warna suara menjadi berkelas. Bahan paper bertugas untuk mengakomodir frekuensi bawah untuk bekerja serendah mungkin, sementara bahan alumunium menunjang kinerja high frekuensi lebih detil dan presisi. Midrange Inferno VIN-2 memiliki rentang frekuensi yang berkisar antara 180 – 20.000 Hz. Spesifikasi lain yang mengikuti model ini antara lain Impedansi 4 Ohm, Rate Power 15 Watt, Max Power Input 30 Watt, Sensitivitas 88 dB, Voice Coil 1 inci, Mounting Diameter 62 mm dan bobot sepasang 0,37 kg. Adapun driver midbass Venom VIN 6 memiliki rentang frekuensi yang berkisar antara 50 – 6000 Hz dengan Impedansi 4 Ohm, Rate Power 30 Watt, Max Power Input 60 Watt, Sensitivitas 88 dB, Voice Coil 1,4 inci, Mounting Diameter 142 mm, dan Bobot sepasang 3,39 kg. Ketiga driver tersebut dipasang di pilar kiri, kanan, dan doortrim.
Melengkapi deretan driver, installer memasang subwoofer buat menggedor keluaran frekuensi rendah alias bass dengan memilih subwoofer Venom VIN 10E yang ditempatkan di bagasi belakang.
Venom VIN 10E memiliki ukuran diagonal driver 10 Inch dengan resistensi 3.4 Ohm, respon frekuensi 25 – 3000 Hz, menangani daya 80 – 160 W, serta sensitivitas 84.6 dB/W/M.
Untuk koneksi antarkomponen audio, installer menggunakan kabel RCA Thcernov classic IC dan kabel speaker Micro Precision. Tak ketinggalan, sebagai pelengkap sekaligus sentuhan akhir, installer memasang peredam SGM Techno.
Dari ragam komponen car audio yang dipilih dan dipasang mulai dari head unit, speaker 3 Way, processor, amplifier, dan perangkat pendukung lainnya yang didominasi produk Venom, jelas terlihat installer ingin menghadirkan sistem car audio yang mengusung konsep 3-way kelas premium di dalam kabin mobil Toyota Harrier yang mampu menghasilkan audio yang jernih, detail, dan bertenaga. Sistem car audio premium ini rupanya tak hanya memanjakan kuping customer, lebih dari itu, sistem yang dibangun dalam Toyota Harrier ini sanggup menuai prestasi dengan memanjakan para juri kontes audio yang diikuti. Tak heran bila sistem car audio yang dipasang installer sanggup meraih penghargaan dengan menjadi juara dalam kontes audio President Cup 2023 dan teranyar menyabet Champions di 4 kelas bergengsi dalam event FINAL ASC (AMOPLUS SOUND COMPETITION) pada bulan desember 2023.
No comments so far.
Be first to leave comment below.