Awal Tahun 2019 Perang Harga Mobil Diakui Sedang Terjadi di Indonesia
News & Event 28/02/2019 admin 0
Amoplus Magzine -Â Asosiasi yang menaungi pabrikan-pabrikan roda empat di Indonesia mengakui perang harga mobil saat ini sedang terjadi di pasar. Namun, mereka menolak anggapan pencetusnya adalah pabrikan-pabrikan China yang menawarkan harga kendaraan lebih murah dengan fitur lebih banyak.
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam wawancara di Jakarta mengakui pabrikan-pabrikan otomotif di Indonesia memang sedang melakukan perang harga, khususnya di segmen-segmen favorit. Bahkan, pada awal tahun ini lima ‘pemain lama’ di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) menyegarkan diri dengan tampilan, fitur, maupun aksesoris baru tapi sebagian besar masih mempertahankan harga jual lawas atau malah ada yang turun seperti All-New Nissan Livina.
Perang harga melalui diskon Nangoi sebut juga terjadi. Hanya saja, ia membantah saat Mobil123.com mencoba menanyakan apakah semua ini akibat kedatangan pemain-pemain baru asal China.
Nangoi beralasan fenomena tersebut lebih disebabkan oleh ‘mekanisme pasar’ gara-gara penjualan mobil sedang relatif stagnan, hanya sekitar 1 juta unit, dalam beberapa tahun belakangan. Sementara itu, kapasitas produksi mobil di Indonesia naik dua tahun belakangan menjadi 2,2 juta unit.
“Itu adalah mekanisme pasar. Kalau namanya peminat lebih sedikit dari yang ditawarkan, pasti terjadi perang harga. Kalau peminat lebih tinggi maka biasanya berebut membeli dan harga produk menjadi naik,†ujarnya.
Nangoi menekankan Gaikindo sama sekali tidak bersekongkol mengatur harga maupun diskon. Tidak ada sama sekali kesepakatan yang menjurus kepada praktik kartel.019).
“Kami sebagai Gaikindo tidak pernah menyentuh soal harga jual. Harga kebijakan masing-masing. Mau diskon Rp 50 juta atau Rp 90 juta sekalipun silakan. Mau naikkan harga silakan. Kami tak atur sama sekali,†tegasnya.
Sebagai informasi, sejak 2017, dua merek China yaitu Wuling serta Dongfeng Sokon (DFSK) mulai beraksi di pasar setelah terlebih dahulu membangun pabrik sehingga kapasitas produksi mobil nasional naik. Wuling dua tahun terakhir agresif menerjunkan multi purpose vehicle (MPV) Confero, Cortez 1.8-liter, Cortez 1.5-liter, Formo 1.2-liter, serta sport utility vehicle (SUV) Wuling Almaz yang kemarin baru meluncur dengan harga kompetitif Rp 318 juta.
DFSK sendiri baru mengintroduksi satu kendaraan penumpang, SUV Glory 580, pada 2018. Benang merah yang menghubungkan aksi Wuling dengan DFSK di pasar adalah strategi menjual dengan harga cukup jauh lebih rendah tapi fitur lebih lengkap.
Para pabrikan Jepang setelah itu mulai meluncurkan versi penyegaran dari low SUV ataupun LMPV mereka tanpa menaikkan harga. Ini dapat dilihat dari All-New Toyota Rush dan All-New Daihatsu Terios (akhir 2017), Toyota Avanza facelift dan Daihatsu Xenia facelift (2019), sampai All-New Nissan Livina (2
No comments so far.
Be first to leave comment below.