Anton Wijaya – Founder Dream Sound Solo : “Wujudkan Suara Impian!”
Solo, amoplusmagz.com – Berkiprah di dunia audio, khususnya car audio lebih dari satu dekade bukanlah perjalanan yang mudah. Perlu komitmen tinggi, konsisten, dan strategi agar kesinambungan bisnis terus berlangsung dalam berbagai situasi dan kondisi. Hal ini sangat dipahami Anton Wijaya sejak awal membangun bisnis di dunia car audio. Memasuki tahun 2024, Anton dengan workshop yang dibangunnya, Dream Sound, telah eksis selama 19 tahun. Selama itu pula pastinya pasang surut dunia car audio Indonesia, terutama Solo diarunginnya. Menurutnya, untuk menjaga kesinambungan bisnisnya yang dibangun sejak tahun 2005 memang ada strategi.
“Strateginya yang pasti adalah menjaga kepercayaan customer kami,” ungkap Anton. “Kepercayaan adalah nomor satu dan kepercayaan bersumber dari kejujuran. Kedua, menjaga quality control. Ketika bikin sesuatu (sistem), kita memperlakukan mobil customer seperti mobil kita sendiri,” tambah Anton.
Selama membangun sistem, Anton tentunya beberapa kali mengalami tantangan besar yang harus diselesaikan dalam tempo yang cukup lama. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal.
“Pernah bobol dashboard hampir dua bulan. Kita cari staging sampai beberapa kali. Kalau belum bagus, kita ulang sampai sempurna, ” jelas Anton yang mengaku pernah membangun sistem hingga tiga bulan.
Berawal dari Hobi
Ketertarikan Anton terhadap dunia car audio memang sudah lama karena memang dia hobi otak-atik perangkat audio. Berangkat dari hobi tersebut sekitar tahun 2003, Anton yang tinggal di Solo berangkat ke Jakarta dan belajar khusus lebih serius tentang car audio di Audio Workshop yang didirikan tokoh car audio tanah air Wahyu Tanuwidjaja yang saat itu masih di Jalan Panjang Jakarta. Sekembali belajar serius soal car audio, beberapa waktu kemudian, tepatnya tahun 2005, Anton pun membuka workshop car audio di Jalan Kapten Mulyadi No 50 Solo yang ditempatinya hingga saat ini dan diberi nama Dream Sound. Bagi Anton, nama tersebut memang penuh filosofi yang menjadi acuannya saat membangun sistem car audio.
“Saya memberi nama Dream Sound ingin memberikan suara seperti yang diinginkan (diimpikan) customer kita,” jelasnya. Hal ini memang tak lepas dari keinginan Anton terhadap suara impian.
“Saya suka musik. Saya suka jazz. Audiophile. Setiap mendengar musik (dalam sebuah sistem) selalu ada yang dirasakan kurang,” papar Anton. Karenanya, Anton terus mencoba menata sistem sehingga suara terdengar optimal.
“Makanya tagline kita “make dream come true”, Artinya, kalau customer datang ke dream sound, kami akan mewujudkan suara yang menjadi impian,” tambahnya.
Tren, Kompetisi, dan Harapan
Menurut Anton, saat ini Dream Sound menjalankan semua genre mulai dari SQ hingga SPL. Namun, tren sistem car audio yang banyak dibangun di Solo saat ini adalah SQ. Selain SQ, hal lain yang menjadi tren adalah penggunaan DAP dan DSPM yang dikerjakan secara plug n play. Dengan teknologi ini, Anton mengakui bahwasanya proses membangun sistem car audio bisa lebih cepat dan akurat.
“Dalam satu hari, masuk pagi sore selesai,” jelasnya.
Terkait, kompetisi car audio, Anton mengatakan bahwa kompetisi itu penting. Lewat kompetisi, Anton bisa melihat dan menyimak kelebihan dan kekurangan sistem car audio yang dibangun sekaligus membandingkan dengan sistem car audio lain. Kompetisi memang harus terus rutin digelar dan ini bisa menambah gairah dunia car audio di Indonesia, terutama Solo. Anton berharap gairah dunia car audio terus terjaga dan semakin ada celah untuk selalu melakukan up grade audio.
No comments so far.
Be first to leave comment below.