Reproduksi Soundstage Dan Image Yang Nyata di Car Audio

Reproduksi Soundstage dan Image yang nyata di Car Audio

Oleh Asawendo Rumah Audio Indonesia

Jakarta, amoplusmagz.com – Di dalam konteks reproduksi system di car audio kita mencoba memperoleh kembali informasi apa yang sudah direkam dimixed dan dimastering oleh sound engineer.

Nah masalahnya untuk reproduksi tonal balance rasanya banyak system yang mampu mereproduksi dengan baik namun lebih sedikit yang mampu memberikan informasi tentang spatial imaging dan akurasi soundstage dari rekaman tersebut.

Mengapa demikian?

Nah sebelum kita bahas ada baiknya kita melihat referensi tentang imaging dan soundstage ini yang disampaikan oleh para ahli sebagai berikut:

Peter Lufrano menyatakan “the most important thing in stereo is the realistic sound reproduction in term of holographic sound stage and three dimensional imaging. Completed with proportional tonal balance and tonal accuracy of what sound engineers have been done in the recording.

Ada hal menarik dari statement di atas. Apa itu? Pendapat bahwa informasi soundstage dan image itu ada pada rekaman dan ketika direproduksi seharusnya muncul kembali.

Sayangnya pada kenyataannya tidak semudah itu…

Hanya sedikit system yang bisa dan sisanya masih sulit untuk   mendapatkannya.

Faktor  apa sich yang menjadi pengaruh besar?

1. Instalasi driver Loudspeaker (kualitas dan placementnya)

Pada loudspeaker yang memiliki kemampuan untuk phase coherent (sinkron dan selaras) serta frekuensi response on axis dan off axis yang mirip maka kemungkinan image dan soundstagenya akan terdengar lebih nyata dan realistic. Di samping itu pengaturab sudut speaker juga efektif membantu reproduksi image dan sound stage yang mumpuni.

1. Akustik Kendaraan

Dari pengalaman penulis biasanya di mobil yang sudah ditreatment dengan peredam akan sangat membantu terciptanya image dan soundstage yang solid. Kemudian semakin banyak direct sound yang kita dengar dan semakin terkontrol dan seimbang sound yang kita dengar maka hasilnya akan semakin mirip dengan situasi soundfield yang sudah di atur pada rekamannya. Dengan kata lain di ruangan yang terlalu bergema atau terlalu mati maka suaranya tidak akan mirip dengan suara pada sound field rekaman aslinya.

1. Amplifier (linearity, channel separation, distortion)

Amplifer levelnya HARUS seimbang kemudian minim intermodulation distortion serta cacat harmonicnya harus proporsional dan berorde genap bukan ganjil. Kebanyakan amplifier Class A atau Class AB yang bagus memiliki kriteria ini. Selanjutnya suatu amplifier juga harus konsisten dan memiliki headroom yang cukup sehingga efeknya dari suara rendah, sedang sampai tinggi semuanya terdengar solid. Kalau tidak jangan heran imagenya bisa collapsed ketika volumenya naik atau turun.

1. Source (termasuk kualitas recordingnya)

Kualitas source jelas pegang peranan. Head Unit, Digital Audio Portable dll akan sangat mempengaruhi reproduksi suara yang dihasilkan. Termasuk kualitas rekaman itu sendiri. Beberapa rekaman yang bisa penulis rekomendasikan karena memiliki informasi spatial imaging dan solid soundstage misalnya rekaman Jenifer Warness, Allan Taylor, Tulus, Julio Iglesias, Andrea Bocelli, Diana Krall dll

1. Kelistrikan dan interkoneksi car audio.

Jangan lupakan faktor ini kelistrikan dan interkoneksi yang solid dan mumpuni merupakan faktor yang mendukung kestabilan reproduksi suara. Ketika kita memperhatikannya maka hasilnya bisa menyempurnakan kualitas suara secara keseluruhan. Di sini tidak harus mahal tapi harus benar.

Demikian sharing kali ini. Sukses untuk kita semua