No Venom No Party!

No Venom No Party!

Jakarta, amoplusmagz.com – Venom Audio berdiri sejak tahun 1998. Awalnya, berfokus pada pengembangan dan produksi speaker untuk mobil agar bisa memenuhi kebutuhan para pecinta audio dan musik, tapi kemudian mulai mengembangkan bisnis ke peralatan tambahan audio lainnya alias produk non-speaker.

Selama bertahun-tahun, Venom Audio telah memenangkan banyak penghargaan untuk sistem speaker dan sangat sukses dalam kejuaraan atau kontes audio. Hal mendasar dari kesuksesan tersebut adalah semangat Venom Audio untuk mereproduksi musik yang prima. Hal ini memberikan dorongan untuk mengembangkan sistem speaker yang sempurna.

Sejatinya, sejak awal Venom Audio telah membiarkan telinga para pecinta audio dan musik menjadi juri, karena bagaimanapun, mereka akan menjadi satu-satunya instrumen yang menilai kinerja sistem pengeras suara di lingkungan akhirnya. Musik adalah ilmu subjektif. Alat ukur berguna untuk suatu titik, tetapi mereka juga dapat membatasi.

Kini, makin beragam produk audio yang menjadi line up unggulan Venom yang berupaya memanjakan telinga pecinta audio dan musik dalam mobil yang cocok diaplikasikan salah satunya dalam konsep sistem 3-way.

Sistem 3-way yang mengandalkan tiga buah driver yang terdiri dari  tweeter, midrange, dan midbass memang sanggup menghasilkan frekuensi suara berbeda dan terbilang lengkap, terutama adanya midrange yang menjadi pembeda dengan  konsep 2-way sehingga keluaran suara tersimak lebih jernih dan menyeluruh. Tak heran bila installer Venom Autogarage  Filipus Sebastian memilih konsep 3 way untuk modifikasi sistem car audio mobil Toyota Harrier milik founder Venom Indonesia bernama Irwan Kusuma yang biasa di panggil Kho Abay

Dengan mengusung konsep 3 way, installer memasang  VENOM INFERNO 3 way yang terdiri dari VIN 1 – Tweeter; VIN 2 – Midrange; dan VIN 6 – Midbass.

VIN 1 – Tweeter didukung Cone Material Silk dengan spesifikasi teknis yang melekat diantaranya Impedance 4.0 Ohm, Rated Power input 25 W, dan Maximum Power Input 50 W. Rentang frekuensi 1200-22000 Hz, Sensitivity 1w/1m : 91db, Voice Coil : 1.1 inch ASV/EICCAWW, Mounting Depth dan diameternya  16mm dan 44mm dengan bobot fisik 0.09 Kg.

VIN 2 – Midrange Venom Inferno merupakan salah satu produk eksklusif keluaran Venom. Model ini memiliki konus dengan bahan paper yang dicoating alumunium, hal tersebut digadang dapat membuat warna suara menjadi berkelas. Bahan paper bertugas untuk mengakomodir frekuensi bawah untuk bekerja serendah mungkin, sementara bahan alumunium menunjang kinerja high frekuensi lebih detil dan presisi. Midrange Inferno VIN-2 memiliki rentang frekuensi yang berkisar antara 180 – 20.000 Hz. Spesifikasi  lain yang mengikutinya antara lain Impedansi 4 Ohm, Rate Power 15 Watt, Max Power Input 30 Watt, Sensitivitas 88 dB, Voice Coil 1 inci, Mounting Diameter 62 mm dan bobot sepasang 0,37 kg.

VIN 6 – Midbas memiliki rentang frekuensi yang berkisar antara 50 – 6000 Hz dengan Impedansi 4 Ohm, Rate Power 30 Watt, Max Power Input 60 Watt, Sensitivitas 88 dB, Voice Coil 1,4 inci, Mounting Diameter 142 mm, dan Bobot sepasang 3,39 kg.

Ketiga driver tersebut dipasang di pilar kiri, kanan, dan doortrim.

Melengkapi line up speaker, installer memasang subwoofer buat menggedor keluaran frekuensi rendah alias bass dengan memilih subwoofer Venom VIN 6E yang ditempatkan di bagasi belakang.

Baik line up speaker maupun subwoofer dikuatkan sinyal audionya oleh amplifier keluaran Venom VIN 150.4  sebanyak dua buah.

VIN-150.4 merupakan amplifier kelas premium dari Venom. Hal tersebut sudah dapat dilihat dari packaging hingga desain produknya yang terkesan lebih eksklusif. Tentunya, bukan sekedar tampilan, tapi komponen-komponen di dalam yang terpasang pun terdiri dari material pilihan. Semua didedikasikan agar model unggulan ini sanggup mereproduksi suara dengan kualitas yang optimal.

Amplifier ini memiliki daya output sebesar 4 x 150W/2 x 200W pada 4 Ohms. Respon frekuensinya berada di kisaran 10-50.000 Hz (-3dB). Artinya, model bersifat fullrange, atau bisa diandalkan untuk mendrive speaker yang bermain di frekuensi rendah hingga tinggi. Daya yang dimiliki pun terbilang besar. Maka tak heran bila suara yang dihasilkan terkesan lebih bertenaga. Tak sekedar bertenaga, detail suaranya pun sanggup direproduksinya dengan apik. Nuansa yang diciptakan terdengar lebih nyata. Tak salah bila Venom menyematkan label Premium pada amplifier satu ini karena memang kualitas yang dibawanya pun tak bisa dikatakan biasa. Amplifier ini pun bersinergi dengan salah satu DSP Venom anyar, VPR 3 HD.

DSP merupakan mikroprocessor yang dirancang untuk memproses sinyal digital yang berfungsi mengatur frekuensi untuk menghasilkan suara yang seimbang pada speaker, tweeter dan subwoofer. Tentunya, VPR 3 HD hadir untuk menjalankan misi tersebut.

Adapun sebagai “jantung” hiburan dalam kabin adalah head unit BEWITH MM-1D. Head unit berbentuk spion ini dikenal memiliki kualitas reproduksi suara mumpuni.

Melengkapi sekaligus mendukung performa audio, installer menggunakan kabel Micro Precision untuk RCA dan speaker, dan Venom untuk kabel supply. Sementara itu, CSS menggunakan BEWITH V50 dengan sering pengaman menggunakan VENOM.

Sentuhan akustik pun diberikan pada sistem car audio ini. Untuk itu, installer menggunakan peredam VENOM.

Dari ragam perangkat car audio yang dipilih dan dipasang mulai dari head unit, speaker 3 Way, processor, amplifier, dan perangkat pendukung lainnya yang didominasi produk Venom, jelas terlihat baik pemilik maupun installer ingin menghadirkan sistem tata suara berkonsep 3-way kelas premium di dalam kabin mobil Toyota Harrier yang mampu menghasilkan audio yang jernih, detail, dan bertenaga. Sistem car audio 3-way ini pun tak hanya bakal asyik disimak pemilik, tapi  bukan tak mungkin melenggang pesat akan meraih yang terbaik  di berbagai kontes car audio, ya NO VENOM NO PARTY !