Apa yang paling banyak dicari dari sebuah subwoofer?
AmoPlus Magazine – Pertanyaan yang pernah kami ajukan secara acak kepada beberapa orang, secara umum memberikan jawaban bahwa yang paling diminati adalah suara bass kencang dan bertenaga. Wajar, sebab keberadaannya di mobil biasanya paling besar.
Selain dari pada itu banyak orang menggunakan subwoofer sebagai sarana untuk menghasilkan tekanan suara yang paling besar. Secara teoritis dengan diameter permukaannya yang paling besar di banding dengan driver speaker lainnya, subwoofer memberikan sumbangsih terbesar untuk hal tersebut. Hal itulah yang dikenal dengan aliran Sound Pressure Level atau disingkat SPL.
Untuk mendapatkan hal tersebut subwoofer dengan diameter besar yang diperlukan. Kemudian untuk membuat power (yang mampu) menghasilkan tenaga yang besar, coil yang digunakan, dua buah sekaligus.
Momentum DMD212-D4
Subwoofer spesial yang dirancang untuk kebutuhan penikmat audio secara umum. Info awal yang diberikan oleh pihak Massindo Mentari, semua karakteristik yang disebutkan di atas semuanya ada pada subwoofer ini. Namun sebelumnya kita telaah dahulu fisiknya.
Terlihat dari konus bagian atas, subwoofer ini mempunyai penampilan yang garang. Penyambungan dengan surround tidak hanya di lem saja, tapi juga dijahit. Tampak sangat kuat untuk menahan gerakan naik turun yang simultan. Konus bagian atas ini terlihat dari bahan serat yang dilaminating agar tahan terhadap cuaca dan kelembaban. Nah, di baliknya agak berbeda. Terlihat konus mempunyai dua lapian, yang paling bawah adalah bahan kertas yang merupakan bahan terbaik yang biasa digunakan untuk speaker.
Pada bagian bawah ini juga terlihat ada dua terminal yang digunakan. Jadi subwoofer ini memiliki dua coil. Masing-masing berimpedansi 4 Ohm. Jadi kalau diparalel impedansinya 2 Ohm yang bisa membuat power amplifier menghasilkan tenaga lebih besar.
Ada dua hal lagi yang mencirikan subwoofer ini mampu digunakan untuk “kerja keras†yaitu dua susun magnet yang digunakan dan ventilasi voice coil yang terlihat besar. Tiga di sekeliling voice coil dan satu di tengah coil, yang berhubungan dengan bagian tengah dari magnet. Dengan ventilasi ini terlukis bahwa panas yang dihasilkan ketika subwoofer ini bekerja lumayan besar.
Sound Test
Bapak Jaka Sendrawan mengatakan bahwa jangan melihat subwoofer ini dari fisiknya saja. Tapi benar-benar dicoba untuk melihat ketangguhannya. Kalau menurut kami, dari fisik saja, subwoofer ini sudah menjanjikan untuk bisa menghasilkan suara yang kencang dan bertenaga. Tapi memang prosedur di tempat kami, semua produk harus di test dengar juga. Maka kami tempatkan subwoofer ini dalam box yang ukurannya 1 cuFt.
Dengan bantuan power amplifier Venom Black V1900B kami hubungkan subwoofer ini secara paralel hingga didapat impedansi 2 Ohm. Pertama kami set crossover dengan lowpass sebesar 50Hz. Boom Rider kami putar sebagai pembuka. Hentakan bass yang bertenaga terdengar. Tapi kami penasaran akan kemampuan sesungguhnya. Lagu kami ganti dengan lagu house music yang frekuensinya tidak terlalu rendah. Lalu kami putar beberapa lama. Mungkin karena dibunyikan cukup lama ada sedikit aroma yang diakibatkan panas pada voice coil. Tapi subwoofer ini tetap bekerja dengan baik. Malah setelah lewat satu harian bisa dibilang responnya lebih soft sedikit.
Sesudahnya lagu kami ganti lagi dengan Safri Duo, terdengar suara yang cukup natural, gesit dan bertenaga. Cut off frekuensi kami naikkan hingga 65 Hz, lalu kami putar lagu yang sama. Ternyata responnya masih tetap baik, malah terasa lebih menghentak dan bertenaga. Tampak memang sub ini cocok untuk memainkan lagu dengan frekuensi suara frekuensi rendah yang di atas rata-rata subwoofer. Range frekuensinya cukup lebar. Tapi kalau mau digunakan untuk frekuensi rendah sekalipun tidak masalah. Yang pasti dari segi tenaga dan SPL subwoofer ini sangat bisa diandalkan.
AmoPlus Lab.
Pengukuran impedansi memperlihatkan grafik yang baik. Di daerah kerjanya tidak ada ripple. Fs nya di frekuensi 44,49Hz tidak rendah tapi tidak juga tinggi. Ini yang menyiratkan bahwa daerah kerjanya memang di frekuensi yang tidak terlalu rendah.
Simulasi burst & decay memperlihatkan daerah kerja yang luas. Bahkan untuk daerah yang sangat baik sekalipun, terlihat subwoofer ini bagus hingga frekuensi 65Hz.
No comments so far.
Be first to leave comment below.