Amoplusmagz
Hampir Semua Merek Mobil Menunggu Aturan Mobil Listrik Hampir Semua Merek Mobil Menunggu Aturan Mobil Listrik
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan hampir semua merek yang bermain di Indonesia menunggu detail aturan mobil listrik dari pemerintah. Toyota menyiapkan C-HR hybrid,... Hampir Semua Merek Mobil Menunggu Aturan Mobil Listrik

Amoplus Magazine – Pemerintah Indonesia beberapa tahun belakangan memang terus menyusun regulasi mobil ramah lingkungan yang disebut-sebut sebagai aturan low carbon emission vehicle (LCEV). Regulasi berbentuk Peraturan Presiden ini antara lain akan berisi detail insentif pajak bagi mobil hybrid serta mobil listrik.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan hampir semua merek yang bermain di Indonesia menunggu detail aturan mobil listrik dari pemerintah.

Meski belum turun, beberapa pabrikan sudah menyatakan minat meluncurkan mobil hybrid dengan memanfaatkan aturan tersebut. Tapi Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo, membeberkan bahwa hampir semua merek menantikannya.

Sebagai informasi, pabrikan-pabrikan yang sudah menyatakan siap meluncurkan mobil  ramah lingkungan berbekal insentif pajak adalah Toyota, Nissan, Mitsubishi, Mercedes-Benz, BMW. Ada di antaranya yang bahkan telah menyebut model.

Toyota menyiapkan C-HR hybrid, sedangkan jagoan Nissan adalah Note e-Power. Mitsubishi sudah cukup lama mengintip peluang menghadirkan Outlander PHEV. Sedangkan Mercedes kemungkinan akan meluncurkan model EQ Power dari C-Class maupun E-Class.

Oops...
Slider with alias runslide2 not found.
Oops...
Slider with alias cuteslide2 not found.

Pemerintah ingin agar merek-merek yang memanfaatkan insentif mobil hybrid plus mobil listrik nantinya merakit kendaraan tersebut di Indonesia dalam kurun 3 – 5 tahun sejak diluncurkan. Pemerintah sudah menetapkan target kontribusi 20 persen mobil berbahan bakar alternatif pada 2025.

“Ini berarti 400 ribu unit kalau penjualannya 2 juta unit. Bukan target gampang ke kecuali tarif pajak diturunkan dulu supaya harga terjangkau. Seperti di Malaysia. Mereka sudah memberikannya sejak 2 – 3 tahun lalu kalau  tidak salah. Tarif diturunkan dan harganya bisa lebih murah daripada mobil biasa bermesin pembakaran dalam,” tegasnya.

Menurut Jongkie, kehadiran mobil hybrid maupun listrik penting untuk Indonesia karena dua alasan. Pertama adalah menurunkan impor bahan bakar minyak sebagai salah satu penyebab defisit neraca perdagangan. Kedua adalah menurunkan polusi lingkungan.

“Mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEC) itu konsumsi BBM-nya bisa hanya 1 liter untuk 75 km. Jakarta – Bandung 3 liter saja. Begitu iritnya,” tandas Jongkie.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *