Ronald Safar – Enthusiast Audio Sejati Sarat Prestasi
“Hobi Audio itu Gak Bisa Hilang, Satu Waktu Saya Rindu!”
Jakarta, amoplusmagz.com – Ronald Safar merupakan seorang enthusiast audio sejati. Dia suka semua hal yang berkaitan dengan audio. Selain sebagai penikmat, ia juga gemar mengutak-atik perangkat audio, mulai dari home audio hingga car audio. Kegemaran ini telah dibangun sejak ia kecil. Saat tinggal di daerah, Ronald kecil sudah tertarik dengan dunia elektronik dan kerapkali membantu sang ayah yang bekerja dan suka memperbaiki produk elektronik. Ketertarikannya memompa semangat belajar elektronik secara otodidak.
Berawal dari Home Audio
Saat tumbuh remaja, kegemaran mengotak-atik komponen audio ini makin melekat kuat dan dia terus mengasah ilmu dengan membuat speaker dengan bahan boks tripleks, amplifier, dan pre-amp. Berlanjut dewasa, Ronald makin berani bereksplorasi dan membuat sistem home audio yang dianggap bisa menghasilkan reproduksi audio maksimal. Bahkan, juga dengan aksesori pendukungnya seperti ruang akustik. Do It Yourself (DIY) menjadi kesehariannya mengisi waktu senggang dan menjadi prioritas saat libur kerja.
“Dari mulai bikin sendiri, rakit sendiri, sampai waktu itu saya punya home audio yang ruang akustiknya bikin sendiri. Beberapa temen-temen pehobi audio sering kumpul di ruang audio saya. Salah satunya temen saya yang pakar akustik bernama Fajar saat datang ke rumah saya untuk mendengar system DIY hasil karya saya, dia bertanya tentang Ruang akustik yang saya bangun apakah menggunakan perhitungan khusus? Jawab saya tidak, saya hanya menggunakan trial and Error dan menggunakan telinga / mendengar. Lalu dia memberi masukkan yang sangat berguna dan menjadi pelajaran untuk saya dalam perbaikan ruang akustik yang saya bangun.” buka Ronald Safar saat ditemui Amoplus , pertengahan Januari 2024.
Tentunya, apa yang dirakit Ronald saat itu mengacu pada satu referensi yang memastikan bahwa sistem audio yang dirakit sudah on the track.
“Satu waktu saya ditanya temen. Kamu bikin sistem audio dari speaker, power, preamp, dan darimana kamu tahu kalau sistem itu bener? Saya di-challenge tuh. Saya bisa jawab. Saya bikin banyak perangkat audio tapi tidak bikin CD player. Saat itu barang-barang saya audio tidak mahal, tapi CD player ( Audio Aero Capitole Reference CD Player) saya adalah perangkat yang cukup mahal yang menjadi referensi, lalu saya beli headphone yang saya anggap benar, zaman itu, ada headphone Grado (produksi Grado Labs yang berdiri sejak 1953), salah satu headphone terbaik di dunia. Headphone Grado itu sebenernya referensi saya. Dari CD player dengan headphone saya bisa dengar tonal (yang ideal dan menjadi acauan utama). Dari situ, saya tuning speaker, preamp, dan power,” jelas Ronald yang saat itu masih aktif bekerja di lapangan, Offshore (lepas pantai), dengan waktu kerja sebulan kerja sebulan cuti.
“Sampai teman-teman bilang oh barang DIY ternyata bisa menghasilkan suara dengan bener dengen referensi yang bener dulu, ” tambahnya.
Explorasi Car Audio
Tak cukup menekuni home audio, Ronald memulai memasuki car audio sekitar era 1997 saat ia membeli mobil harian keluarga, kijang kapsul 1997. Ronald pun membangun sistem car audio sederhana dalam mobil tersebut ke workshop audio Wiki Wiki dan bertemu Wahyu Tanuwidjaja yang saat itu bekerja di Wiki Wiki dan kelak menjadi tokoh çar audio Indonesia.
“Saat itu, saya hanya minta menempatkan subwoofer di depan di bawah dashboard dan power di bawah bangku ” jelas Ronald yang memang hanya ingin sistem car audio standar.
Selanjutnya, saat Ronald mengganti mobil, sistem baru pun dibangun. Setelah Kijang Kapsul, Ronald membangun sistem car audio dalam mobil harian Nissan Terano, Toyota Wish, Honda Accord, dan BMW X5. Dari deretan sistem car audio yang dibangun di beberapa mobil tersebut dalam rentang waktu berbeda, BMW X5 yang saat itu di pasang Alpine F#1 Generasi pertama diikutkan dalam kontes audio dan berhasil meraih beberapa award di sepanjang tahun 2003, yaitu: Champion FFA yang merupakan FFA pertama yng di selenggarkan di Indonesia, Champion SQ, The Best SQ & The KING of SQ.
Pada era 2004 memasuki 2005, Ronald meninggalkan car audio karena pekerjaaan kembali menyita waktunya. Namun, beberapa waktu kemudian, Ronald yang bertahun-tahun kerja di lapangan pun berubah dan mulai kerja di kantor dan suka nyetir sendiri,. Kali ini. Ronald hadir dengan mobil Land Cruiser 200. Sistem baru pun dibangun dalam mobil tersebut. Walaupun sistem dibangun lebih untuk hobi, Ronald malah mendulang beberapa award saat mobilnya mengikuti berbagai kontes audio.
Tidak tanggung-tanggung, Sistem car audio dalam LC 200 milik Ronald menjadi juara di kategori Sound Quality Champion of Champion (COC) dalam kontes audio bergengsi yang digelar Perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI). dari Empat (4) kali mengikuti Kontes COC, dua tahun berturut-turut 2018 & 2019 Champion COC, 2020 & 2021 tidak ada kontes karena pandemic, 2022 First Runner Up dan 2023 kembali Champion COC.
Kontes tersebut merupakan kompetisi modifikasi car audio paling bergengsi karena berkutat di kelas tanpa batasan budget untuk Sound Quality, yaitu Champion of Champions (COC) yang diadakan oleh PAHAMI dengan menggandeng 5 asosiasi sebagai regulator, antara lain IASCA, USACI, EMMA, CAN dan MECA.
Selanjutnya, tahun 2021, Ronald Safar mulai mengikuti kompetisi di BlackAuto Virtual West Region Bandung, berhasil masuk final dan bertanding dengan para finalis dari Central Region, East Region. Ronald Safar akhirnya kembali dinobatkan sebagai kontestan terbaik, dan berhak first place National SQ FFA Class di kategori SQ Unlimited Class. Memasuki tahun 2023, Ronald kembali mengikuti kompetisi COC diadakan pada tanggal 21-26 Februari 2023 dan setiap harinya diadakan oleh 5 asosiasi berbeda di JIExpo Kemayoran, Jakarta.Setelah 5 hari kompetisi berjalan, peraih COC PAHAMI Audio Contest dipegang oleh Toyota Land Cruiser garapan BBS Sunter milik Ronald Safar.
“Ada yang tanya karena mobil saya sering menang kompetisi. Bagaimana sih bangun mobil kompetisi? Saya jawab saya tuh gak bangun mobil kompetisi tapi mobil hobi cuma dibangun dengan bener,” ungkap Ronald yang awalnya sama sekali tak terpikir untuk ikut serta dalam sebuah kompetisi.
No comments so far.
Be first to leave comment below.